Selain smartphone 5G, Lixin Cheng mengatakan ZTE bisa jadi turut merilis tablet 5G dan hub internet nirkabel 5G untuk rumah dan kantor.
Lixin Cheng mengatakan tekad ZTE sudah bulat, meski rencana itu tetap bergantung pada ketersediaan jaringan 5G dan suplai chipset yang mendukung. ZTE telah menggelontorkan dana 300 juta dollar AS (Rp 3,75 triliun) untuk berinvestasi di jaringan 5G.
Sejauh ini, operator telekomunikasi AT&T dan Verizon mengumumkan bakal menyediakan jaringan 5G pada akhir 2018. Sementara itu, Sprint baru akan mengomersilkan jaringan 5G pada akhir 2019 dan T-Mobile pada 2020.
cara hp
cara cek
dp bbm
dp bbm bergerak
dp bbm lucu
harga mobil
daftar harga
rumah minimalis
gambar rumah minimalis
dp bbm
contoh rumah
desain rumah
resep masakan
Jika benar-benar ingin merilis smartphone 5G, ZTE tentu harus menggelar diskusi intensif dengan AT&T atau Verizon sejak sekarang. ZTE sekarang sudah bekerja sama dengan AT&T di Amerika Serikat, tetapi kemitraan lebih lanjut tentu memerhatikan performa penjualan.
ZTE merupakan pabrikan terbesar ketiga di Amerika Serikat dengan pangsa pasar 13 persen. Akan tetapi, ZTE bukan pemain yang signifikan di pasar global. Laporan dari IDC menunjukkan pangsa pasarnya hanya 2,05 persen sepanjang kuartal ketiga 2017.
Posisi ZTE jauh di bawah Samsung (19.18 persen), Apple (9.22 persen), Huawei (7,73 persen), Oppo (6,03 persen), Xiaomi (5,58 persen), Vivo (4,77 persen), Lenovo (3,04 persen), dan LG (3,03 persen).
Para pemain besar seperti Samsung dan Apple saja belum berani mengumumkan kapan waktu pasti untuk merilis perangkat 5G. Kendati demikian, Samsung mengatakan telah bermitra dengan Verizon Wireless untuk membawa jaringan 5G ke beberapa wilayah di California.
Sementara itu, Apple telah menggenggam izin dari pemerintah untuk mulai menguji jaringan 5G di sekitar markasnya di Cupertino, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (15/1/2018), dari Bloomberg.
Bukan cuma soal performa penjualan, posisi ZTE pun terancam di Negeri Paman Sam. Baru-baru ini ZTE didenda 1,2 miliar dollar AS atau setara Rp 15 triliun oleh pemerintah AS lantaran dianggap melanggar aturan dengan menjual perangkat secara ilegal ke Iran dan Korea Utara.
Dengan segala rintangan itu, ZTE nyatanya tetap berani menjanjikan kehadiran perangkat 5G di Amerika Serikat pada 2019 mendatang. Apakah ZTE bakal jadi pabrikan yang pertama? Kita tunggu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar